EMPING MELINJO
“ SUMBER REJEKI ”
Oleh Fajrie Lobang
Buah melinjo dapat dimanfaatkan dari
berbagai bagian, diantaranya daun, biji, dan kulitnya. Bagian biji melinjo
dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan melinjo. Emping melinjo merupakan
salah satu komoditi pertanian yang memiliki nilai jual yang tinggi untuk
meningkatkan ekonomi.
Meskipun diproduksi dalam skala
rumahan, namun tetap mengedepankan aspek hiegenis dalam produksi. Penerapan
kualiti kontrol yang sangat ketat sehingga menghasilkan kualitas produk yang
prima dengan rasa yang khas.
Emping melinjo dapat dibagi menjadi
beberapa jenis tergantung kualitas emping. Emping yang bermutu tinggi adalah
emping yang sesuai dengan standar (SNI 01-3712-1995) yaitu
1.
Emping yang tipis
sehingga kelihatan agak bening dengan
2.
Diameter seragam
3.
Kering sehingga dapat
digoreng langsung.
Sampai sekarang,
pembuatan emping yang bermutu tinggi masih belum dapat dilakukan dengan bantuan
alat mekanis pemipih. Produksi emping di Desa Lobang terbuat dari pemukul besi
sebesar 3 kg, dengan alas batu , yang dihaluskan menggunakan solet plastik.
Usaha Kecil Menengah (UKM) yang
terdapat di Desa Lobang adalah Emping Melinjo. Didesa Lobang terdapat 4
kelompok produksi emping. Salah satu kelompok produksi emping adalah Kelompok
Sumber Rejeki terletak di RT 2 RW I. Kelompok ini diketuai oleh Ibu Widarti
(Ibu Kades Lobang) yang berdiri sejak tahun 1993. Jumlah buruh/pekerja usaha
pembuatan emping Sumber Rejeki adalah sekitar 80 orang. Bahan baku emping
diambil dari Limpung yang berasal dari Banten dan Lampung.
Jumlah hasil produksi kelompok ini sekitar 25 kg/minggu.
Emping dijual kembali ke Limpung dalam bentuk basah atau setengah kering dan
kering dan dikemas di dalam kardus 20 kg. Pengemasan ini tergantung permintaan
dari Limpung. Harga emping kering sekitar 25 ribu/kg, sedangkan harga emping
yang basah adalah 21 ribu/kg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar